WAI TUO
Sabtu, 12 Mei 2012
untuk adikku
maaf, kesahanmu kali ini fatal.
maaf adikku, bukankah dari duu ayah mengajari kita baik-buruk,
adikku sekiranya kau menganggap diriku ini kakakmu setidaknya perbuatan ini tak akan terjadi,
adikku, aku lelaki tak akan menjilat ludahku sendiri,
sebesar apapun konsekuensi yang aku terima, termasuk kehilanganmu..aku tak peduli.
sebuah kehormatan yang menjadi perinsip hidup tanpa kompromi..semoga dapat kutularkan kepada anak-anakku kelak.
adikku, aku tak pernah menyesali perbuatanku,
adikku..ini pelajaran buatmu kelak ketika dilain waktu kita bertemu.
ibu maafkanlah anakmu..
keutuhan keluarga memang penting, tapi menurutku ada yang lebih penting dari semua itu..
ibu...maafkanlah anakmu.
maaf adikku, bukankah dari duu ayah mengajari kita baik-buruk,
adikku sekiranya kau menganggap diriku ini kakakmu setidaknya perbuatan ini tak akan terjadi,
adikku, aku lelaki tak akan menjilat ludahku sendiri,
sebesar apapun konsekuensi yang aku terima, termasuk kehilanganmu..aku tak peduli.
sebuah kehormatan yang menjadi perinsip hidup tanpa kompromi..semoga dapat kutularkan kepada anak-anakku kelak.
adikku, aku tak pernah menyesali perbuatanku,
adikku..ini pelajaran buatmu kelak ketika dilain waktu kita bertemu.
ibu maafkanlah anakmu..
keutuhan keluarga memang penting, tapi menurutku ada yang lebih penting dari semua itu..
ibu...maafkanlah anakmu.
Sabtu, 03 Maret 2012
PESAN DARI TIMUR UNTUK INDONESIA
HALAMAN KANTOR DESA PUAO, KECMATAN WASILE TENGAH, KAB. HALMAHERAH TIMUR (23 FEBRUARI 2012 pukul 1321 WIT)
Jumat, 12 Juni 2009
Langganan:
Postingan (Atom)